![]() |
| Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni. |
“Harga satu sak semen di Kabupaten Intan Jaya bisa mungkin yang termahal
di Indonesia, yakni Rp. 2 juta per sak. Ini karena akses transportasi
ke sana hanya bisa dijangkau dengan pesawat. Itupun pesawat berbadan
kecil,” kata Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, Senin (3/12).
Untuk harga air mineral lanjut dia, jika di Kabupaten Nabire harga
normalnya berkisaran Rp. 5000-6000, di Intan Jaya harganya melambung
tinggi hingga mencapai lima kali lipat.
“Misalnya saja air mineral yang ukuran satu liter, di Nabire berkisar
Rp. 5000-6000. Tapi di Intan Jaya saat ini mencapai Rp. 25.000. Begitu
juga dengan harga kebutuhan lainnya, harganya akan berlipat dibanding
harga di Nabire atau Timika. Ini tentu sangat menyulitkan masyarakat
yang ada di sana,” jelasnya.
Untuk itu menurutnya, pihaknya bertekad membuka keterisolasian daerah
tersebut lewat akses jalan darat yang bisa menghubungkan Kabupaten Intan
Jaya dengan kabupaten tetangga yakni, Paniai dan Timika.
“Itu yang harus kami diprioritaskan, karena dengan adanya akses jalan
darat, maka kita bisa menekan harga yang kini relatif sangat mahal itu,”
tuturnya.
Selain menjadikan pembangunan infrastruktur hal utama di Intan Jaya, hal
lain adalah meningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kesejahteraan
masyarakat.
“Kami berharap tahun 2013 mendatang jalan darat sudah bisa terhubung
agar bisa menekan harga barang di Intan Jaya. Jalan tembus Paniai adalah
prioritas,” tanda Natalis Tabuni